Labels

Tampilkan postingan dengan label Tempat Wisata Di Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tempat Wisata Di Bali. Tampilkan semua postingan

Tegallalang

Tegalalang, objek wisata persawahan yang terletak  di sebelah utara Ubud kurang lebih 20 menit ditempuh dengan kendaraan bermotor / mobil . Daerah ini terkenal dengan panorama sawah terasering yang indah, banyak wisatawan yang berwisata dari dan ke Kintamani singgah di tempat ini untuk menyaksikan keindahan pemandangan sawah berundak yang menghijau atau makan siang di restoran sambil menikmati pemandangan sawah berteras yang indah. Dengan hamparan hijau di depan mata atau menyaksikan para petani yang mulai panen, akan terasa mengesankan selama Liburan dan tour di Bali.
 English Tegalalang :: English version
 Hamparan persawahan di Objek Wisata Tegalalang Bali
Belum banyak orang kita tahu kalau bagian Utara objek wisata Ubud ada satu daerah home industri yg sangat banyak, namanya Tegalalang, ratusan toko-toko dan manufaktur ada disini, aneka kerajinan tangan kucing-kucingan, dolphin, jerapah, dll yang terbuat dari kayu atau besi, aneka model tas dari beragam bahan, ukiran batu2 padas kecil, ukiran kayu murah meriah, topeng2 kayu, macam2 kerajinan tangan dari kaca yang dibentuk menjadi vas bunga, botol unik, piring-piring, semuanya ada di sini. Toko & showroom ini berjejer sepanjang 10 Km.
Tertarik untuk berkunjung ke sini, wisatawan bisa ikut paket full day Kintamani - Ubud tour yang kami telah susun rute perjalanannya. Atau wisatawan bisa sewa mobil  menggunakan supir wisata dari Bali Tour Termurah, menentukan sendiri rute perjalanan yang mau dipilih, ataupun bisa setir sendiri, kalau dari Ubud lurus ke Timur, di ujung pertigaan jalan belok kiri, menuju Kintamani menikmati suasana alam pedesaan yang sejuk selama tour di jalur ini.


Objek Wisata Tegalalang Bali

Jati Luwih

Jatiluwih termasuk salah satu objek wisata dengan panorama yang indah. Variasi panorama sawah berundak-undak dengan latar belakang gunung berhutan lebat. Daerah persawahan ini berbentuk teras dengan luas sekitar 636 hektar. Sawah ini menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali. Jika dalam liburan anda ingin menikmati wisata alam yang indah cobalah tour ke lokasi ini.
Jatiluwih memiliki hawa sejuk karena terletak pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Jatiluwih terletak 58 km dari Bandara Ngurah Rai. Lokasinya 28 Km di bagian utara kota Tabanan, Bali. Kalau perjalanan dengan mobil bisa dtempuh sekitar 1.5 jam. Melakukan perjalanan ataupun tour ke sini, anda bisa juga mengunjungi Bedugul dan tempat wisata Tanah Lot, karena satu jurusan perjalanan.
 English Jatiluwih :: English version
 jatiluwih rice terrace

Selain menikmati keindahan kesejukan panorama alam pegunungan, Jatiluwih juga meyimpan atraksi upacara keagamaan yang unik setiap 210 hari sekali yaitu pada hari Wali, Petoyan, Patirtan, Rabu kliwon Ugu. Pada upacara puncaknya dipentaskan juga tarian Wali Pendet yang sakral. Ini sebagai sujud syukur atas anugrah yang dilimpahkan-Nya, dan mendoakan agar alam tetap seimbang.


Jatiluwih

Bukit Jambul

Bukit Jambul dikenal sebagai objek tujuan wisata yang mengagumkan karena kombinasi harmonis antara perbukitan, persawahan, lembah, dan panorama laut yang indah. Dari ketinggian bukit kita bisa menyaksikan keindahan alam di bawahnya. Jika anda liburan di Bali dan ikut Besakih Tour, anda akan melewati lokasi ini, tidak ada salahnya untuk mampir, atau sambil makan siang dan menikmati lukisan alam yang indah. 
Bukit Jambul terletak di desa tradisional Pesaban, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Bali. Objek wisata Bukit Jambul terletak 8 km dari Kabupaten Klungkung, 51 km dari Denpasar atau 15 km dari Pura Besakih. Tempat  ini berada di perbatasan antara Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem, maka seperti yang diinformasikan tadi, bila kita hendak mengunjungi atau tour ke Pura Besakih melalui Kabupaten Klungkung, otomatis kita akan melewati Bukit Jambul.
English Bukit jambul :: English version
Bukit Jambul :: Rice terrace

Sebagai tempat persinggahan, yang berada pada ketinggian 500m diatas permukaan laut, Bukit Jambul memiliki hawa yang cukup sejuk, serta menyajikan pemandangan alam yang sangat indah. Dari atas kita dapat menyaksikan hamparan bukit serta lembah dengan perpaduan areal sawah teraseringnya. Mata kita juga dimanjakan dengan pemandangan laut lepas yang terlihat dari atas. Dan dari kejauhan akan tampak gugusan pulau Nusa Penida.

Tulamben

Tulamben salah satu objek wisata di Bali, lokasi Karang, ikan, dan bangkai kapal (wreck) di Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali membuatnya jadi tempat menyelam yang disejajarkan engan Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Bunaken, Sulawesi Utara. Terletak sekitar 100km dari dari Bandara Ngurah Rai atau sekitar 3 jam perjalanan dengan mobil ke arah bagian Timur pulau Bali.
  English Tulamben :: English version
Objek Wisata Tulamben - Bali

Wisata di Tulamben menyaksikan panorama bawah laut seperti eksotisme ikan-ikan yang berenang itu dan warna-warni terumbu karang, tentu saja menarik untuk dilihat. Tujuan untuk wisata diving tujuan utamanya adalah bangkai kapal (wreck point). Kita tinggal berenang lebih ke tengah dan amati baik-baik di bawah. Kita akan melihat buritan kapal yang tenggelam akibat ditembak terpedo milik Jepang pada perang dunia I tersebut. Bagian paling atas kapal ini hanya sedalam tiga meter dari permukaan. Kedalaman di tempat ini maksmimal 30 meter. Jika memang anda memang penghobby diving ataupun menyelam objek wisata Tulamben ini akan sangat sayang untuk lewatkan, tempat terdekat lainya yang juga bagus untuk diving dan dengan keindahan matahari terbitnya adalah pantai Amed .
Objek Wisata Pantai Tulamben - Bali
 
Objek Wisata Tulamben :: Tulamben Bali Tour

Objek Wisata Art Center / Taman Budaya

Art Centre (Taman Budaya) atau Taman Werdhi Budaya terletak di Jalan Nusa Indah Denpasar merupakan salah satu tempat terluas dan paling komplek untuk pergelaran budaya di Bali dimana setiap tahunnya Pesta Kesenia Bali dilaksanakan di tempat ini. Taman Budaya ini memiliki tempat yang sangat strategis dan sejuk. Art Center memiliki luas ± 14 hektar. Menjadi target kunjungan wisatawan ini, membuat tTempat ini sangat terawat dan indah. Jika saat liburan anda, sewa mobil di Bali Tours Club dan mau datang ke tempat kesini, dari arah Bandara sekitar 15 km atau 30 menit perjalanan dengan kendaraan. Untuk mencapai objek wisata ambil jurusan menuju ke pusat kota di Jalan Gajah Mada, lurus ke Timur menuju Hayam Wuruk, nah sebelah kiri ketemu jalan Nusa Indah, di sinilah lokasinya.
Pada pokoknya kawasan Taman Budaya yang dibelah sebuah sungai dari timur ke barat ini dibagi dalam 4 komplek :
1. Komplek Suci meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, Bale Pepaosan, dll.
2. Komplek tenang meliputi Perpustakaan Widya Kusuma
3. Komplek setengah ramai meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, Studio Patung, Wisma Seni dan Wantilan
4. Komplek ramai meliputi Panggung Terbuka Ardha Candra dan Panggung tertutup Ksirarnawa (keduanya berada di Selatan Sungai)


Art Centre

Pada pertengahan bulan Juni - Juli tiap tahunnya, di Art Center ini digelar pesta kesenian Bali (PKB) yang biasanya dibuka presiden Indonesia yang menampilkan pertunjukan budaya dan seni dari perwakilan seniman di seluruh Bali, jadi pas liburan sekolah, memang setiap tahunnya dibanjiri pengunjung, baik itu oleh penduduk lokal, maupun wisatawan, areal parkir untuk kendaraan seperti bus, mobil dan sepeda motor juga luas, jadi tidak usah khawatir.

Art Centre

Ubud & Monkey Forest

Objek wisata Ubud & Monkey forest, Bali. Ubud dengan pasar tradisionalnya menawarkan hasil kerajinan seni masyarakatnya. Ubud merupakan salah satu objek wisata di Bali , ada wisata alam - Monkey forest, museum, Puri saren, keindahan alam pedesaan yang sejuk, karena letaknya 300 meter dari permukaan laut. Lingkungan pedesaanya masih asri sehingga memberikan inspirasi bagi seniman lukis, sehingga tepat sekali menjadi pusat seniman lukis.
Pasar Seni di Ubud

Ubud adalah sebuah desa kelurahan, yang terletak di kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan jarak 35 kilometer dari kawasan wisata Kuta / 25 Km dari Denpasar.
Kawasan Ubud dengan bakat seni masyarakatnya menawarkan oleh-oleh berupa lukisan, patung, ukiran dari Kayu, Kerajinan emas dan perak dan seni lainnya. Jika anda berencana liburan di Bali, melakukan perjalanan tour ataupun sewa mobil dengan rute Ubud dari arah bandara, diperjalanan bisa melihat tari Barong di Batubulan, mengunjungi Tegalalang dan juga Goa Gajah yang berdekatan dengan objek wisata Ubud.
Desa Ubud menjadi semakin terkenal sebagai daerah kelahiran para seniman lukis berkat adanya kerjasama antara Tjokordo Gde Agung Sukawati dengan Rudolf Bonnet untuk membentuk sebuah perkumpulan seniman dengan nama Pita Maha. Pita Maha merupakan sebuah perkumpulan dan wadah untuk mendiskusikan masalah dan perkembangan seni lukis, serta untuk saling bertukar pikiran dan memperkenalkan hasil seni yang mereka miliki.
Di Desa Padang Tegal masih wilayah Ubud, terdapat hutan kecil yang dihuni oleh ratusan Kera Bali yang cukup jinak dan dapat diajak bermain – main, Kera yang berada di hutan Padangtegal berbeda dari kera kebanyakan. Pasalnya, kera tersebut disucikan oleh masyarakat setempat.Berkunjung objek wisata monkey forest di Ubud ini jangan sekali-sekali menggangu habitat kera-kera di sini, sebagai tamu kita harus memasuki wilayah yang aman, yang sudah di sediakan, jangan memasuki dan menggangu wilayah mereka, karena mereka akan begitu agresif.

Kerta Gosa Klungkung

Sebagai bekas kerajaan, wajar jika Klungkung mempunyai banyak peninggalan yang saat ini menjadi objek wisata. Salah satunya adalah Taman Gili Kerta Gosa, peninggalan budaya kraton Semarapura Klungkung. Kerta Gosa adalah suatu bangunan (bale) yang merupakan bagian dari bangunan komplek kraton Semarapura dan telah dibangun sekitar tahun 1686 oleh peletak dasar kekuasaan dan pemegang tahta pertama kerajaan Klungkung yaitu Ida I Dewa Agung Jambe.
Kerta Gosa terdiri dari dua buah bangunan (bale) yaitu Bale akerta Gosa dan Bale Kambang. Disebut Bale Kambang karena bangunan ini dikelilingi kolam yaitu Taman Gili. Keunikan Kerta Gosa dengan Bale Kambang ini adalah pada permukan plafon atau langit-langit bale ini dihiasi dengan lukisan tradisional gaya Kamasan (sebuah desa di Klungkung) atau gaya wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Pada awalnya, lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan itu terbuat dari kain dan parba. Baru sejak tahun 1930 diganti dan dibuat di atas eternit lalu direstorasi sesuai dengan gambar aslinya dan masih utuh hingga sekarang. Sebagai peninggalan budaya Kraton Semarapura, Kerta Gosa dan Bale Kambang difungsikan untuk tempat mengadili perkara dan tempat upacara keagamaan terutama yadnya yaitu potong gigi (mepandes) bagai putra-putri raja.
Fungsi dari kedua bangunan terkait erat dengan fungsi pendidikan lewat lukisan-lukisan wayang yang dipaparkan pada langit-langit bangunan. Sebab, lukisan-lukisan tersebut merupakan rangkaian dari suatu cerita yang mengambil tema pokok parwa yaitu Swargarokanaparwa dan Bima Swarga yang memberi petunjuk hukuman karma phala (akibat dari baik-buruknya perbuatan yang dilakukan manusia selama hidupnya) serta penitisan kembali ke dunia karena perbuatan dan dosa-dosanya. Karenanya tak salah jika dikatakan bahwa secara psikologis, tema-tema lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan Kerta Gosa memuat nilai-nilai pendidikan mental dan spiritual. Lukisan dibagi menjadi enam deretan yang bertingkat.
Deretan paling bawah menggambarkan tema yang berasal dari ceritera Tantri. Dereta kedua dari bawah menggambarkan tema dari cerita Bimaswarga dalam Swargarakanaparwa. Deretan selanjutnya bertemakan cerita Bagawan Kasyapa. Deretan keempat mengambil tema Palalindon yaitu ciri atau arti dan makna terjadinya gempa bumi secara mitologis. Lanjutan cerita yang diambil dari tema Bimaswarga terlukiskan pada deretan kelima yang letaknya sudah hampir pada kerucut langit-langit bangunan. Di deretan terakhir atau keenam ditempati oleh gambaran tentang kehidupan nirwana. Selain di langit-langit bangunan Kerta Gosa, lukisan wayang juga menghiasi langit-langit bangunan di sebelah barat Kerta Gosa yaitu Bale Kambang. Pada langit-langit Bale Kambang ini lukisan wayang mengambil tema yang berasal dari cerita Kakawin Ramayana dan Sutasoma.
Pengambilan tema yanga berasal dari kakawin ini memberi petunjuk bahwa fungsi bangunan Bale Kambang merupakan tempat diselenggarakannya upacara keagamaan Manusa Yadnya yaitu potong gigi putra-putri raja di Klungkung. Daya tarik dari Kerta Gosa selain lukisan tradisional gaya Kamasan di Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang, peninggalan penting lainnya yang masih berada di sekitarnya dan tak dapat dipisahkan dari segi nilai sejarahnya adalah pemedal agung (pintu gerbang/ gapura). Pemedal Agung terletak di sebelah barat Kerta Gosa yang sangat memancarkan nilai peninggalan budaya kraton. Pada Pemedal Agung ini terkandung pula nilai seni arsitektur tradisional Bali. Gapura inilah yang pernah berfungsi sebagi penopang mekanisme kekuasaan pemegang tahta (Dewa Agung) di Klungkung selama lebih dari 200 tahun (1686-1908).
Pada peristiwa perang melawan ekspedisi militer Belanda yang dikenal sebagai peristiwa Puputan Klungkung pada tanggal 28 April 1908, pemegang tahta terakhir Dewa Agung Jambe dan pengikutnya gugur. (Rekaman peristiwa ini kini diabadikan dalam monumen Puputan Klungkung yang terletak di seberang Kerta Gosa). Setelah kekalahan tersebut bangunan inti Kraton Semarapura (jeroan) dihancurkan dan dijadikan tempat pemukiman penduduk. Puing tertinggi yang masih tersisa adalah Kerta Gosa, Bale Kambang dengan Taman Gili-nya dan Gapura Kraton yang ternyata menjadi objek yang sangat menarik baik dari sisi pariwisata maupun kebudayaan terutama kajian historisnya.
Kerta Gosa ternyata juga pernah difungsikan sebagai balai sidang pengadilan yaitu selama berlangsungnya birokrasi kolonial Belanda di Klungkung (1908-1942) dan sejak diangkatnya pejabat pribumi menjadi kepala daerah kerajaan di Klungkung (Ida I Dewa Agung Negara Klungkung) pada tahun 1929. Bahkan, bekas perlengkapan pengadilan berupa kursi dan meja kayu yang memakai ukiran dan cat prade masih ada. Benda-benda itu merupakan bukti-bukti peninggalan lembaga pengadilan adat tradisional seperti yang pernah berlaku di Klungkung dalam periode kolonial (1908-1942) dan periode pendudukan Jepang (1043-1945). Pada tahun 1930, pernah dilakukan restorasi terhadap lukisan wayang yang terdapat di Kerta Gosa dan Bale Kambang oleh para seniman lukis dari Kamasan. Restorasi lukisan terakhir dilakukan pada tahun 1960.
Obyek wisata Kertha Gosa dan Taman Gili (Balai Kambang) pada jaman dahulu merupakan bagian dari puri Semarapura Kerajaan Klungkung yang dibangun pada abad 17. di sebelah barat bangunan ini terdapat sebuah pintu gerbang yang dikenal dengan nama Pemedal Agung adalah merupakan pintu gerbang utama puri Semarapura tersebut.
Ketiga bangunan bersejarah ini berada dalam satu areal yang terletak di jantung kota Semarapura, 40 Km sebelah timur kota Denpasar dan kalau kendaraan dari Denpasar akan menghabiskan waktu kira-kira 1 jam. Dilalui oleh jalur lalu lintas perjalanan wisatawan menuju Besakih, Goa Lawah, Candi Dasa dan dari obyek wisata Kertha Gosa/Taman Gili dapat dilanjutkan ke Desa Wisata Kamasan yang terletak 2 Km ke arah selatan dengan lama jarak tempuh 15 menit, disana terkenal dengan kerajinan perak, ukiran klongsong peluru, emas dan lukisan wayang tradisional.
Disamping itu di sebelah timur kertha gosa/Taman Gili tersedia fasilitas-fasilitas lainnya seperti : parkir, pasar, toko-toko souvernir, kantor telpon, Money Changer dan sebagainya. Di sebelah utaranya berdiri Monumen Puputan Klungkung dan kantor-kantor pemerintah.
Adapun fungsi Kertha Gosa pada jaman kerajaan adalah sebagai tempat berlangsungnya sidang Raja-raja di Bali, namun setelah kerajaan Klungkung jatuh akibat perang puputan Klungkung pada tanggal 28 April 1908, maka Kertha Gosa tidak lagi berfungsi sebagai tempat sidang Raja-raja, tetapi berfungsi sebagai Pengadilan Adat dan Agama. Pada Balai ini terdapat sebuah meja berukir keemasan dan 6 (enam) buah kursi. Pada kursi yang lengannya bertanda singa adalah tempat duduknya Regen (Raja) yang bertindak selaku Hakim Ketua. Kursi yang berlengan lembu adalah tempat duduknya Pendeta sebagai Ahli Hukum serta penasehat Raja di dalam mengambil keputusan. Dan Kursi yang berlambangkan Naga adalah tempat duduknya para Kanca sebagai Panitera. Sedangkan orang-orang yang hendak diadili baik sebagai tergugat maupun penggugat duduk dilantai bersila dalam laku dan sikap santun. Benda-benda tersebut sampai saat ini masih dilestarikan. Sedangkan Taman Gili juga dikenal dengan nama Balai Kambang yang dikelilingi kolam berbunga teratai, melukiskan suatu pulau keindahan dikitari samudera , berfungsi sebagai tempat menjamu tamu-tamu penting yang datang menghadap raja.
Daya tarik khas ketiga bangunan ini ialah karena sebagai peninggalan bersejarah dari kerajaan Klungkung dengan ornamen ukiran-ukirannya yang indah mengagumkan. Selain itu pada bangunan Kerta Gosa dan Taman Gili, pada langit atapnya dihiasi lukisan tradisional Kamasan yang amat artistik, menggambarkan filosofi kebudayaan Hindu. Disamping itu pula Taman Gili/Balai Kambang sebagai satu bangunan beraksitetur tradisional Bali didirikan diatas alas kura-kura raksasa yang disebelah timurnya, diatas tembok kolam yang mengelilinginya berderet patung –patung para Dewata di satu pihak dan para raksasa di pihak lain, masing-masing Kelompok berusaha mendapatkan Amertha Penyubur Kehidupan. Kisah ini sebenarnya merupakan kisah simbolik tentang upaya penstabilan dunia dengan segala kehidupan di atasnya.